My Work

Setelah kelulusan saya di bulan oktober 2010, saya berusaha mencari kerja dahulu. Kerja harus saya jalani untuk mencari bekal untuk kebutuhan nantinya. Sebenarnya seminggu sebelum wisuda ada jobfair di sabuga. Terdapat banyak perusahaan yang membuka lowongan kerjanya. Saya juga mendaftar di beberapa perusahaan IT. Selain via jobfair, saya juga mendaftar di PCAD (Pengembangan Profesional dan Carrier untuk Alumni) dimana kita bisa mendaftar di beberapa perusahaan yang sedang mencari pekerja.

Setelah mengikuti beberapa proses, lamaran kerja saya menjadi berguguran. Ada yang gagal waktu pertama, ada yang tidak dipanggil lagi walopun lolos tahap selanjutnya, ada yang ter pertama sudah gagal, ada juga yang lolos. Dari sekian banyak perusahaan yang saya apply, saya hanya ada dua alternatif perusahaan yang bisa dianggap sudah lolos untuk beberapa tahap. Perusahaan tersebut adalah Artajasa dan Pama Persada. Kedua perusahaan tersebut sangat bertolak belakang, Artajasa adalah perusahaan IT yang bergerak di bidang transaksi elektronis sedangkan pama persada adalah perusahaan kontraktor tambang batubara. Memang sih bertolak belakang, namun yang dicari adalah sesuai dengan requirement. Pada syarat melamar kerja dahulu, kedua perusahaan tersebut mencari lulusan teknik elektro.

Tiba suatu saat saya harus batal melanjutkan proses selanjutnya di pamapersada karena saya tidak dipanggil lagi untuk interview user. Padahal sesuai dengan hasil psikotes dan group discussion, saya lolos ke tahap selanjutnya. Alternatif satunya adalah Artajasa. Saya mengenal Artajasa mulai beberapa tahun lalu di jobfair juga. Artajasa merupakan perusahaan yang memiliki jaringan ATM Bersama di Indonesia. Pada awalnya saya ragu dengan perusahaan ini karena saya tidak memiliki background telekomunikasi dan segala macam yang terkait dengan jaringan. Keraguan itu akhirnya hilang setelah bertanya kesana kemari tentang perusahaan ini. Selanjutnya saya mengikuti proses seleksi sampai tahap terakhir. Proses seleksi di artajasa sendiri ada beberapa tahap, mulai dari interview HRD dan USER, psikotes, medcek, dan Interview dengan Board of Director. Seleksi terakhir merupakan penentuan dimana menurut saya sih penilaiannya sangat subjektif sesuai dengan kecocokan BOD dengan kita. 😀

Pengumuman kelolosan dari tahap terakhir langsung ditentukan pada hari itu juga. Saya juga menunggu sampai sore untuk menunggu proses ini. Pada akhirnya saya dinyatakan lolos dan bisa bergabung dengan perusahaan Artajasa.

Saya mulai masuk Artajasa pada tanggal 15 desember. Kantor Artajasa berada di Menara Thamrin lt.2, lt.6, dan lt.21, Jakarta Pusat. Disana saya ditempatkan di Operation and Service Department, di dalam group Customer Engineer. Deskripsi pekerjaan dari Customer engineer sendiri adalah melakukan Quality Assurance dari produk yang akan digunakan. Tugas Customer engineer adalah meyakinkan kedua belah pihak bahwa produk yang akan digunakan tersebut sesuai dengan kualitas yang telah ditetapkan. Selain quality assurance di produknya, customer engineer juga melakukan sertifikasi sistem dari calon anggota yang akan bergabung. Sertifikasi sistem ini berguna untuk meyakinkan bahwa sistem dari calon anggota mampu berkomunikasi dengan sistem artajasa. Di artajasa sendiri mengenal istilah ISO 8583 yaitu sistem yang sudah terstandarisasi secara internasional untuk kebutuhan transaksi elektronis. ISO 8583 tersebut mengatur bagaimana informasi dari suatu transaksi dikemas dan bisa diterjemahkan oleh penerima. ISO 8583 sudah menetapkan bit bit yang memiliki fungsi masing-masing dalam menangani proses transaksi elektronis.

Artajasa memiliki banyak layanan dalam bidang pembayaran elektronis, diantaranya adalah Electronic channel, online Payment, gapura, FLASH, mobile service, ATM bersama, dll. Produk yang cukup banyak ini membuat perusahaan harus melakukan monitoring setiap saat (24 jam) untuk memastikan kualitas layanan yang diberikan. Selain produk yang diperuntukan didalam negeri, artajasa juga memiliki layanan interkoneksi dengan negara lain yaitu malaysia dan hongkong. Terdapat dua layanan antar negara yaitu tarik tunai di malaysia dan pengiriman uang dari luar negeri (malaysia dan hongkong) ke rekening bank di Indonesia secara realtime. Layanan ini memberikan kemudahan kepada nasabah bank lokal ketika bepergian ke malaysia dalam melakukan penarikan uang. Uang yang keluar dari ATM dimalaysia juga dalam bentuk ringgit sehingga tidak perlu ditukarkan lagi. Nanti uang di rekening kita lah yang akan didebet. Berbeda dengan remittance, layanan ini digunakan untuk mempermudah pada TKI/TKW mengirimkan uang dari negara tempat mereka bekerja ke Indonesia. Tentunya harus diawali dengan pembukaan rekening di bank lokal di indonesia terlebih dahulu. Mereka bisa mengirimkan uang secara langsung (realtime) tanpa harus beresiko.

Sekian dulu ah cerita tentang artajasa. Nanti kapan-kapan disambung lagi. 🙂