Logika Terbalik untuk Safety

Saat masih belajar sistem digital, kita banyak mengenal logika dan sebenarnya didunia digital hanya ada 2 kondisi yaitu 0 dan 1. Bilangan biner ini sangat powerful untuk melakukan komputasi yang sangat rumit sekalipun. Bilangan biner lah yang menjadi cikal bakal komputasi sampai saat ini. Jika hanya berbicara logika dari sisi pemrograman, kita dapat dengan mudah memanipulasi programnya. Kita bisa memunculkan hasil-hasil komputasinya. Semua bisa diprogram. Jika logika 0 dan 1 dibalik ya tinggal di not saja.  

Read More

Turnaround Kilang

Turnaround adalah kegiatan maintenance untuk mengembalikan kondisi kilang seperti keadaan awal agar  kilang beroperasi secara optimum. Kegiatan ini dilakukan setiap 3 – 4 tahun sekali. Selain untuk menjaga performa kilang, turnaround ini juga dilakukan untuk memenuhi kewajiban yang telah diatur dalam undang-undang migas. Turnaround merupakan kewajiban bagi setiap unit operasi (kilang) agar proses produksi berjalan secara kontinu dengan biaya maintenance yang tepat.

Kegiatan turnaround diantaranya perbaikan, penggantian, dan inspeksi peralatan-peralatan yang tidak bisa diperbaiki atau diganti ketika unit sedang berjalan. Misalkan saja kolom distilasi, jika ada kerusakan maka harus diperbaiki ketika turnaround. Jika sedang berjalan pastilah tidak bisa. Seorang engineer harus bisa melakukan prediksi kira-kira apa yang harus diperbaiki atau diganti ketika turnaround berlangsung. Perlukah diganti atau hanya cukup diperbaiki dan dibersihkan saja. Setiap engineer harus memiliki sense of equipment. Dia harus mampu mengenali gejala-gejala yang muncul dan memprediksikan kemampuan suatu equipment berjalan dengan baik setelah turnaround sampai turnaround selanjutnya.

Kegiatan turnaround adalah kegiatan yang berlangsung selama 24 sehari dengan durasi yang telah ditentukan apakah mau 20 hari, 30 hari, 40 hari, dll. Pekerjaan turnaround dilakukan secara shift dan melibatkan banyak pekerja outsource dan berbagai kontraktor. Untuk turnaround 1 unit CDU saja dibutuhkan kira2 seribuan pekerja yang akan bekerja selama 21 hari. Sungguh kegiatan yang sangat besar seperti hajatan pernikahan saja. Hehe.. Setiap pekerja bahu membahu untuk menghasilkan kualitas pekerjaan yang baik dengan zero accident. HSE merupakan kunci utama dalam melaksanakan pekerjaan. Pertamina tidak menolelir adanya kecelakaan kerja didalam kilang. Untuk itu, kepedulian, kerja keras, dan kerja sama yang baik harus menjadi perhatian utama dalam menjaga kilang ini.

Perencanaan turnaround yang sudah dimulai 1 tahun yang lalu akan menuai hasilnya 21 hari kedepan. Jika hasilnya baik, program TA sukses dan kilang akan berjalan dengan performa yang memuaskan tanpa unschedule shutdown dan tanpa kendala yang berarti.

Semoga sukses! 🙂

Jenis Maintenance

Maintenance adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk menjaga peralatan dalam kondisi terbaik. Proses maintenance meliputi pengetesan, pengukuran, penggantian, menyesuaian, dan perbaikan. Ada tiga jenis maintenance yang biasa dilakukan, yaitu:

–          Corrective maintenance, maintenance jenis ini memiliki kegiatan identifikasi penyebab kerusakan, penggantian component yang rusak, mengatur kembali control, dsb. Corrective maintenance adalah aktivitas perbaikan peralatan yang beroperasi secara tidak normal

–          Preventive maintenance, maintenance jenis ini memiliki tujuan mencegah terjadinya kerusakan peralatan selama operasi berlangsung. Maintenance peralatan dilakukan secara terjadwal sesuai dengan estimasi umur peralatan. Kegiatan preventif maintenance dibuat berdasarkan tasklist maintenance sesuai dengan tingkat kritikal peralatan tersebut.

–          Predictive maintenance, maintenance jenis ini memiliki kemiripan dengan preventive maintenance namun tidak dijadwal secara teratur. Predictive maintenance mengantisipasi kegagalan suatu  peralatan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive maintenance menganalisa suatu kondisi peralatan dari trend perilaku peralatan. Trend ini dapat digunakan untuk memprediksi sampai kapan peralatan mampu beroperasi secara normal.

Sebenarnya ada juga jenis maintenance yang lain yaitu breakdown maintenance. Maintenance ini dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan dan plant sudah stop. Breakdown maintenance ini sangat dihindari karena plant harus beroperasi 24 jam penuh dan dalam pengoperasian plant sudah ada target-target tertentu yang harus dipenuhi. Jika terjadi breakdown maka plant tidak beroperasi dan target tidak tercapai. Biasanya breakdown maintenance ini bersifat tidak terprediksi. Tiba-tiba saja shutdown tanpa terjadwal (unschedule shutdown).

Menurut teori maintenance, seharusnya perbandingan schedule shutdown dan unschedule shutdown adalah 80:20. Untuk mencapai itu harus dilakukan strategi maintenance yang baik sehingga target-target tercapai

Distributed Control System

Distributed Control System (DCS) adalah suatu pengembangan system control dengan  menggunakan komputer dan alat elektronik lainnya agar didapat pengontrol suatu loop system yang lebih terpadu dan dapat dikendalikan oleh semua orang dengan cepat dan mudah.  Alat ini dapat digunakan untuk mengontrol proses dalam skala menengah sampai besar. Proses yang dikontrol dapat berupa proses yang berjalan secara kontinyu atau proses yang berjalan secara batching.

DCS secara umum terdiri dari digital controller terdistribusi yang mampu melakukan proses pengaturan 1 – 256 loop atau lebih dalam satu control box. Peralatan I/O dapat diletakkan menyatu dengan kontroler atau dapat juga diletakkan secara terpisah kemudian dihubungkan dengan jaringan. Saat ini, kontroler memiliki kemampuan komputasional yang lebih luas. Selain control PID, kontroler dapat juga melakukan pengaturan logic dan sekuensial. DCS modern juga mendukung aplikasi fuzzy dan neural network. 

Read More

Radar Tank Gauge

Radar Tank Gauge atau disingkat RTG adalah jenis ATG yang digunakan untuk mengukur ketinggian suatu permukaan dengan metode radar. Metode pengukuran dengan level untuk jenis ATG ada dua yaitu RTG dan Servo Tank Gauge. Sesuai dengan namanya, RTG menggunakan radar untuk pengukuran, dan STG menggunakan servo (motor) untuk pengukuran level.

ATG adalah pengukuran level dengan presisi yang tinggi. Tingkat presisi ini digunakan untuk mencapai standar minimum untuk custody transfer (untuk jual beli dengan pihak ketiga). Selain kegunaan tersebut, RTG bisa juga digunakan untuk inventory calculation, oil movement, losses control, operational and blending control, dan leak detection & overfill protection. Untuk mendapatkan nilai dengan presisi yang tinggi, banyak parameter yang harus diukur seperti level minyak, temperature minyak, water level, dan tinggi tanki. Variable ini digunakan untuk menghitung net volume minyak dalam suatu tanki dengan perhitungan tertentu. 

Read More

Transmitter dan Line Transmission

Transmitter adalah alat yang digunakan untuk mengubah perubahan sensing element dari sebuah sensor menjadi sinyal yang mampu diterjemahkan oleh controller. Sinyal untuk mentransmisikan ini ada dua macam yaitu pneumatic dan electric. Sistem transmisi pneumatic adalah transmisi menggunakan udara bertekanan untuk mengirimkan sinyal. Besar tekanan udara yang digunakan adalah sekitar 3-15 psi. Sistem ini adalah system lama sebelum kemunculan era elektrik. Sistem transmisi elektronik adalah transmisi menggunakan sinyal elektrik untuk mengirimkan sinyal. Range yang digunakan untuk transmisi ini adalah 4-20mA dan 1-5 VDC. 

Read More

Instrumentasi di Oil Refinery

Instrumentasi merupakan equipment yang penting dalam suatu proses otomasi. Instrumentasi berperan sebagai indicator dan alat control secara otomatis untuk proses produksi yang dilakukan secara kontinyu. Instrumentasi di oil refinery biasanya berupa alat ukur dan analyzer. ALat ukur digunakan untuk mengukur besaran-besaran proses agar didapat produk yang maksimal dan berkualitas. Begitu juga dengan analyzer. Dari alat ukur tersebut, disampaikanlah kepada alat control sehingga keberlangsungan proses berjalan dengan lancar tanpa masalah.

Lokasi instrumentasi dapat dibagi menjadi dua tempat yaitu di lapangan dan di control room. Instrumentasi di lapangan seperti sensing element (sensor), transmitter, jalur transmisi, dan alat pengontrol (biasanya control valve). Instrumentasi di control room dapat berupa DCS, PLC, HMI, dan seperangkat recorder, alat converter (misal konverter dari pneumatic ke electric dan sebaliknya). 

Read More

Safety Aspect

Berbicara tentang bisnis minyak bumi dan gas tentu tidak akan lepas dengan kata safety. Dalam dunia yang penuh dengan resiko tersebut, safety sangat dijunjung tinggi untuk menekan kecelakaan kerja yang terjadi. Bisnis oil and gas merupakan bisnis yang penuh resiko karena menghandle komponen yang mudah meledak dan memiliki volume yang besar. Safety ini dibuat agar pekerja dapat bekerja dengan aman dan selamat. 

Read More

Environmental Aspect

Lingkungan merupakan isu yang sangat sensitif bagi oil and gas company. Lingkungan harus dijaga keberlangsungannya agar generasi mendatang bisa menikmati keindahan makhluk hidup yang seharusnya ada di daerah tersebut. Namun keberadaan oil and gas company biasanya menyebabkan penurunan kualitas lingkungan di sekitarnya jika tidak dilakukan usaha untuk terus menjaga lingkungannya. Penurunan kualitas itu bisa disebabkan karena proses eksploitasi, proses produksi, maupun proses distribusi. Jika ada tumpahan minyak, lingkungan sekitar akan terjadi penurunan baku mutu lingkungan dan biota-biota yang ada akan mati secara perlahan. 

Read More

Occupational Health

Occupational Health atau biasanya disebut OH merupakan salah satu bagian dari HSE yang memiliki tanggung jawab masalah kesehatan kerja. Dahulu OH ini menyatu dengan safety yang dalam bahasa indonesia disebut K3. Setelah muncul SK Dirut, K3 dipecah menjadi OH yang mengurusi kesehatan kerja dan safety yang mengurus keselamatan kerja.

OH lebih menitikberatkan pada kesehatan kerja jangka panjang. Bekerja dikilang memang memiliki banyak potensi bahaya. Bisa berupa berdampak langsung ataupun berdampak tidak langsung. OH ini mengidentifikasi bahaya yang berdampak tidak langsung. Beberapa hal yang menjadi concern di bagian OH adalah tingkat kebisingan, intensitas cahaya dalam ruangan, gas berbahaya dan beracun, Level O2, dll. Dalam melakukan pekerjaannya, OH dibantu dengan alat ukur yang bekerja secara spesifik.

Sebagai contoh, untuk mengukur kebisingan menggunakan Sound Level meter. Dalam standar yang sudah diatur, manusia memiliki intensitas tertentu dalam menerima kebisingan agar tidak terjadi gangguan pendengaran pada usia tua nanti. Nilai ini biasanya disebut NAB (Nilai Ambang Batas). Dalam pabrik biasanya ditentukan NAB sekitar 85dB dan pekerja hanya boleh terkena paparan kebisingan sekitar 8 jam sehari dan 5 hari seminggu. Jika pekerja menerima paparan kebisingan lebih dari yang disyaratkan maka pekerja tersebut berpotensi mengalami ketulian pada masa yang akan datang. Hal ini masih berpotensi karena semua kemungkinan masih ada dan keadaan masing-masing orang berbeda.
null

Untuk mengantisipasi terjadi paparan yang berlebihan, maka OH melakukan mapping lokasi dengan mengidentifikasi tingkat kebisingan dari suatu tempat. Jika tingkat kebisingan > 85dB maka untuk bekerja dalam lokasi tersebut, pekerja harus menggunakan alat pelindung pendengaran atau biasa disebut earplug. Selain itu, dilokasi tersebut juga ada tanda level kebisingan dan waktu yang diperbolehkan untuk berada di tempat tersebut. Tanda-tanda ini berguna untuk menjaga kontinuitas pendengaran dari pekerja yang bekerja di tingkat kebisingan yang tinggi.

lux meter

Lain lagi dengan pengukuran intensitas cahaya. Untuk mendapatkan suasana yang nyaman dalam bekerja atau mengerjakan sesuatu yang penting, cahaya merupakan bagian yang penting agar didapat hasil yang maksimal. Jika intensitas cahaya kurang, maka dikhawatirkan mata cepat lelah. Untuk melakukan pengukuran intensitas cahaya digunakan alat yang bernama lux meter. Dengan alat ini, akan langsung didapat intensitas cahaya di posisi tersebut berapa. Semakin terang suatu lokasi, maka semakin besar nilai intensitas cahayanya. Jika mendapati intensitas cahaya yang kurang, maka OH akan memberikan rekomendasi kepada management agar ditata ulang pencahayaannya.

Pengukuran selanjutnya adalah gas detector atau gas test. Pengukuran ini berguna untuk mengecek apakah terdapat gas yang berbahaya pada suatu tempat tersebut. Pengukuran ini dilakukan terutama pada ruang-ruang tertutup (convince space) yang berisi minyak mentah atau produk-produk minyak, selain itu juga dilakukan pada daerah-daerah yang terdapat gas-gas berbahaya seperti H2S atau Cl2. Pengukuran pada gas test bisa dilakukan secara general atau spesifik. Pengukuran general menggunakan alat yang mampu mengidentifikasi gas LEL, O2, H2S, & CO. Gas-gas yang berbahaya tersebut akan dideteksi dengan cepat menggunakan alat pengukur resebut. Ada juga alat yang digunakan untuk mengukur secara spesifik yaitu menggunakan gas detector tube. Pada tube tersebut terdapat senyawa yang akan bereaksi jika terdapat gas yang akan diukur. Jadi untuk mengidentifikasi gas tertentu harus menggunakan tube tertentu pula.
4 gas detector
tube gas detector
Itulah fungsi dari Occupational Health secara sekilas. Masih banyak pengukuran-pengukuran lain yang dilakukan sehari-hari untuk menjaga kelangsungan dari pekerja yang bekerja dalam pabrik tersebut. Kesehatan pekerja yang dipantau oleh OH biasanya tidak langsung berdampak langsung. Namun biasanya terjadi setelah beberapa tahun atau bahkan setelah pekerja tersebut pensiun. 🙂

Jaga kesehatan, taatilah rambu-rambu HSE, selalu waspada. Bahaya ada dimana-mana. 😀