Berhubung hosting yang lama suka ngadat (info dari histat sih) dan hosting yang lebih lama lagi ternyata semakin OK kualitas dan kuantitasnya, akhirnya saya kembali lagi ke hosting yang dulu. Dahulu hosting yang dipilih adalah shared hosting. Maklumlah, traffic masih belum banyak dan masih buat latihan hosting. Setelah lama ditinggalkan, hosting tersebut ternyata diakuisisi oleh hosting luar. Alhasil sekarang bayarnya pake $$$ dengan nominal yang sama kaya dulu beli. Jadi waktu beberapa tahun yang lalu beli hosting seharga 100ribu rupiah. Kapasitas dan bandwidth cukuplah buat hosting wordpress engine saja. Waktu diakuisisi, saya masih bayar dengan harga yang sama (sekitar $8) dengan kapasitas dan bandwidth yang lebih luas. Wow banget sih menurut saya. Menurut statistik yang diberikan, kapasitas unlimited, bandwidth 40GB/bulan. Addon bisa 99. SQL unlimited. Seru banget kayanya buat ternak.. hehe..
Setelah memonitor performa hosting tersebut sebulan, jarang sekali down. Maka diputuskan untuk kembali ke yang lama. Kemudian barulah cari-cari cara untuk pindahan hosting dengan cara yang berbeda. Kalau biasanya di backup, download ke PC, upload ke hosting baru, restore. Rasanya cara tersebut agak kurang efisien dan efektif karena internet disini tidak secepat pake SSH apalagi buat upload. Susah bener. Oleh karena itu, dicari cara agar bisa mindahin backup hosting lama ke baru tanpa melalui download upload. Kira-kira seperti dibawah ini metodenya :
1. Login ke cpanel untuk masing-masing hosting. Jangan sampai keliru backup lho yaa… Saya misalkan hosting yang mau dipindah adalah hosting A dan hosting tujuan adalah hosting B. Buka hosting A dan lakukan full backup. Caranya buka cpanel > backup > download & generate full backup. Pilih backup destination nya Remote FTP Server (passive mode transfer). Masukkan data-data FTP dari hosting B. Remote server bisa diisi ftp.namadomainanda.com, remote user dan password diisi dengan user dan password cpanel anda, port isi 21 dan remote dir isi aja / jika mau di top level folder. Jika sudah di generate, akan muncul informasi kalau sudah selesai akan dikasih tau via email. Tunggu aja deh di email. Kalau ga nemu di inbox, mungkin ada di spam.
2. Persiapan di hosting baru (hosting B). Jika sudah dapat informasi kalau backup selesai, segera saja menuju hosting tujuan (hosting B). Buka Cpanel hosting B. Coba buka file manager nya, pilih tujuan di home directory. Biasanya nama file backup tersebut “backup_TanggalBackup_JamBackup_userHostingLama.tar.gz. Jika sudah ketemu, extract file tersebut di folder mana aja. Kalau mau di top level folder isi aja / atau kalau mau tempat lain isi /nama_folder
3. Setelah persiapan selesai, langkah ke-3 adalah pembuatan database untuk hosting pindahan Anda. Caranya dari cpanel > mySQL databases wizard > didalam create new database isi nama database yang diinginkan > create database > isi username dan password sestrong mungkin.> create user > centang pada all previleges klik next. Selesai pembuatan database. Catat baik-baik nama database, username, dan passwordnya ya. Nanti akan dimasukkan ke wp-config.
4. Langkah selanjutnya adalah persiapan kamar. Jika main domain sudah diisi dengan domain lain, berarti Anda harus buat addon domain dahulu. Jika main domain hosting sesuai dengan domain yang Anda inginkan berarti Anda bisa langsung jalankan step ke 5. Tutorial ini dimaksudkan untuk addon domain, jadi Anda harus buatkan dulu kamarnya. Langkah setting add on domain : cpanel > addon domains > isi nama domain yang mau diarahkan kesitu. Isi passwordnya sesuai keinginan terus klik add domain.
5. Tahap pembuatan addon domain selesai berarti Anda sudah punya kamar (folder khusus) untuk domain Anda yang lain. Seperti pada gambar diatas, berarti saya bisa tambahkan domain kasmaji2006.com ke hosting saja. Untuk mengecek, silakan buka file manager > public_html > seharus ada nama folder namadomainanda.com. Pasti ada dong….. Langkah selanjutnya memindahkan file-file wordpress dari hosting lama ke folder namadomainanda.com tersebut. Cara pindahin kaya drag & drop di komputer biasa. Ambil dari folder extract tadi pindah ke folder namadomainanda.com (pastikan folder namadomain.com ada didalam public_html)
6. Edit wp-config yang ada di folder public_html/namadomainanda.com. Isikan db_Name, db_User, dan db_password sesuai dengan data yang baru aja dibuat.Untuk mengedit file wp-config bisa melalui file manager > pilih filenya>code editor. Sampai langkah ini, tahap pemindahan file dan setting koneksi ke database sudah siap. Langkah selanjutnya adalah meng-import isi database lama ke database baru dengan script php. Tujuan penggunaan script ini adalah memudahkan user untuk import dan execute file sql ke database baru tanpa dibatasi dengan maximum file size. Jika export database menggunakan phpmyadmin, harus dilakukan upload dari komputer kita ke server dan dibatasi hanya max 50MB. Bayangkan saja jika harus upload file segitu besar, kira-kira sudah timeout duluan. 😀
7. Berikutnya adalah eksekusi database dengan php. Script bisa diambil dari sini. Sebelum file tersebut di upload ke server, lebih baik di extract dan edit terlebih dahulu isi. Ubah db_name, db_username, db_password sesuai dengan database tujuannya (hasil pembuatan di mysql server wizard). Jika sudah diedit, save, dan upload ke hosting. Letakkan di public_html. Jangan lupa pindahkan file database (*.sql) ke public_html juga. File database dari hosting yang lama bisa ditemukan di folder extract tadi > mysql.
8. Jika sudah siap, eksekusi file tersebut di browser dengan address : http://namadomainanda.com/bigdump.php. Akan muncul konfirmasi database yang ingin diimport. Klik Start Import. Jika sudah selesai,akan muncul summary hasil import SQL.
9. Setelah semua proses dilalui. Hosting sudah siap untuk menjalankan tugasnya sebagai penyedia data untuk domain Anda. Langkah selanjutnya adalah mengarahkan alamat domain Anda ke name server hosting tersebut. Name server biasanya dikasih waktu proses registrasi. Untuk memasukkan name server, harus masuk ke provider domain tempat Anda beli domain. Misalnya untuk kasus ini saya pakai godaddy. Jika sudah, save setting tersebut.
Tunggu beberapa saat. Kira-kira 1 jam kemudian, website Anda akan live lagi dengan tujuan server yang baru. Untuk memastikan website sudah menuju ke server baru, coba di ping aja domain tersebut.
Sekian tutorial pindah hostingnya. Tutorial ini bermanfaat untuk pemilik website yang memiliki data besar dalam database SQL. Tutorial ini bermanfaat juga untuk user dengan jaringan lemot dan susah upload.
Semoga bermanfaat.