Occupational Health

Occupational Health atau biasanya disebut OH merupakan salah satu bagian dari HSE yang memiliki tanggung jawab masalah kesehatan kerja. Dahulu OH ini menyatu dengan safety yang dalam bahasa indonesia disebut K3. Setelah muncul SK Dirut, K3 dipecah menjadi OH yang mengurusi kesehatan kerja dan safety yang mengurus keselamatan kerja.

OH lebih menitikberatkan pada kesehatan kerja jangka panjang. Bekerja dikilang memang memiliki banyak potensi bahaya. Bisa berupa berdampak langsung ataupun berdampak tidak langsung. OH ini mengidentifikasi bahaya yang berdampak tidak langsung. Beberapa hal yang menjadi concern di bagian OH adalah tingkat kebisingan, intensitas cahaya dalam ruangan, gas berbahaya dan beracun, Level O2, dll. Dalam melakukan pekerjaannya, OH dibantu dengan alat ukur yang bekerja secara spesifik.

Sebagai contoh, untuk mengukur kebisingan menggunakan Sound Level meter. Dalam standar yang sudah diatur, manusia memiliki intensitas tertentu dalam menerima kebisingan agar tidak terjadi gangguan pendengaran pada usia tua nanti. Nilai ini biasanya disebut NAB (Nilai Ambang Batas). Dalam pabrik biasanya ditentukan NAB sekitar 85dB dan pekerja hanya boleh terkena paparan kebisingan sekitar 8 jam sehari dan 5 hari seminggu. Jika pekerja menerima paparan kebisingan lebih dari yang disyaratkan maka pekerja tersebut berpotensi mengalami ketulian pada masa yang akan datang. Hal ini masih berpotensi karena semua kemungkinan masih ada dan keadaan masing-masing orang berbeda.
null

Untuk mengantisipasi terjadi paparan yang berlebihan, maka OH melakukan mapping lokasi dengan mengidentifikasi tingkat kebisingan dari suatu tempat. Jika tingkat kebisingan > 85dB maka untuk bekerja dalam lokasi tersebut, pekerja harus menggunakan alat pelindung pendengaran atau biasa disebut earplug. Selain itu, dilokasi tersebut juga ada tanda level kebisingan dan waktu yang diperbolehkan untuk berada di tempat tersebut. Tanda-tanda ini berguna untuk menjaga kontinuitas pendengaran dari pekerja yang bekerja di tingkat kebisingan yang tinggi.

lux meter

Lain lagi dengan pengukuran intensitas cahaya. Untuk mendapatkan suasana yang nyaman dalam bekerja atau mengerjakan sesuatu yang penting, cahaya merupakan bagian yang penting agar didapat hasil yang maksimal. Jika intensitas cahaya kurang, maka dikhawatirkan mata cepat lelah. Untuk melakukan pengukuran intensitas cahaya digunakan alat yang bernama lux meter. Dengan alat ini, akan langsung didapat intensitas cahaya di posisi tersebut berapa. Semakin terang suatu lokasi, maka semakin besar nilai intensitas cahayanya. Jika mendapati intensitas cahaya yang kurang, maka OH akan memberikan rekomendasi kepada management agar ditata ulang pencahayaannya.

Pengukuran selanjutnya adalah gas detector atau gas test. Pengukuran ini berguna untuk mengecek apakah terdapat gas yang berbahaya pada suatu tempat tersebut. Pengukuran ini dilakukan terutama pada ruang-ruang tertutup (convince space) yang berisi minyak mentah atau produk-produk minyak, selain itu juga dilakukan pada daerah-daerah yang terdapat gas-gas berbahaya seperti H2S atau Cl2. Pengukuran pada gas test bisa dilakukan secara general atau spesifik. Pengukuran general menggunakan alat yang mampu mengidentifikasi gas LEL, O2, H2S, & CO. Gas-gas yang berbahaya tersebut akan dideteksi dengan cepat menggunakan alat pengukur resebut. Ada juga alat yang digunakan untuk mengukur secara spesifik yaitu menggunakan gas detector tube. Pada tube tersebut terdapat senyawa yang akan bereaksi jika terdapat gas yang akan diukur. Jadi untuk mengidentifikasi gas tertentu harus menggunakan tube tertentu pula.
4 gas detector
tube gas detector
Itulah fungsi dari Occupational Health secara sekilas. Masih banyak pengukuran-pengukuran lain yang dilakukan sehari-hari untuk menjaga kelangsungan dari pekerja yang bekerja dalam pabrik tersebut. Kesehatan pekerja yang dipantau oleh OH biasanya tidak langsung berdampak langsung. Namun biasanya terjadi setelah beberapa tahun atau bahkan setelah pekerja tersebut pensiun. 🙂

Jaga kesehatan, taatilah rambu-rambu HSE, selalu waspada. Bahaya ada dimana-mana. 😀

2 thoughts on “Occupational Health

Leave a Reply to Choiri Setyawan Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *