Jenis-jenis Flowmeter

Dalam dunia industri, kita tidak bisa terlepas dari pengukuran sebagai parameter operasi menjalankan prosesnya. Salah satu pengukuran penting dalam industri proses adalah flowmeter.

Jenis-jenis alat pengukur flow dapat dibagi menjadi sbb :

1.       Differential-head meter, pengukuran flow dari perbedaan tekanan yang disebabkan oleh elemen utama. Pengukuran flow proporsional dengan akar dari perbedaan tekanan yang dihasilkan oleh elemen tersebut. Elemen penghasil perbedaan tekanan biasanya orifive, venturi, dll. Sensing elemen untuk pengukur perbedaan tekanan tersebut antara lain diaphragm, bellows, atau manometer.

2.       Variable area meter, pengukuran dengan metode ini menggunakan prinsip gaya apung dimana fluida mengalir dari bawah ke atas melalui tube untuk mendorong floater. Gaya yang dibangkitkan dari aliran akan sama dengan berat floater tersebut. Dengan persamaan matematis, akan didapat flowrate proporsional dengan luas area tube tersebut. Floater yang digunakan harus memiliki massa jenis lebih besar daripada fluida yang diukur.

3.       Magnetic Meter, pengukuran flow volumetric dengan tipe magnetik adalah pengukuran tanpa mengganggu aliran fluida didalamnya. Pengukuran ini dapat digunakan untuk setiap jenis fluida cair. Prinsip kerja magnetik meter menggunakan electrical conductivity. Flowrate ditentukan dengan hukum faraday untuk electromagnetic induction.

4.       Turbin meter,  pengukuran flow volumetric dengan menggunakan pulsa sebagai output putaran turbin. Pulsa dihasilkan dari pickup coil saat bertemu magnet pada rotor/blade turbin. Frekuensi pickup coil akan linear dengan flowrate.

5.       Positive displacement meter, pengukuran flow volumetrik yang menggunakan mekanisme memindahkan liquid per segmen. Pengukuran ini seperti kita memindahkan air dari satu ember ke ember lain dengan menggunakan gayung. Flow diukur dari putaran PD meter dan volume yang dipindahkan untuk tiap segmen serta jumlah segment per putaran.

6.       Vortex Meter, pengukuran flow dengan metode ini menggunakan penghalang / bluff body untuk membangkitkan pusaran aliran. Pusaran tersebut akan membangkitkan perbedaan tekanan yang akan di sensing secara mechanical. Flow akan proporsional dengan frekuensi dari mechanical sensing vortex.

7.       Special meter, pengukuran flow menggunakan metode khusus seperti pengukuran dengan ultrasonic, pengukuran flowrate dalam mass menggunakan coriolis dan thermal. Pengukuran flow dengan ultrasonic menggunakan prinsip pengukuran kecepatan suara dari emiter ke receiver saat melawan flow fluida. Pengukuran flowrate dengan coriolis menggunakan prinsip perbedaan fasa dari periode getaran yang dibangkitkan oleh alat tersebut. Pengukuran flowrate dengan thermal menggunakan prinsip thermal dispersion yang mengukur losses dari panas yang dibangkitkan dari sensor tersebut.

Pengukuran flow menggunakan disipasi thermal

 

Coriolis meter, mengukur mass flow

 

Pengukuran flow dengan ultrasonic

 

Ada juga spesial meter untuk mengukur flowrate yang pernah saya jumpai yaitu dengan metode pembandingan berat dan putaran. Flowrate ini mengukur dalam satuan Ton/hour dan kg/hour. Untuk mendapatkan pengukuran yang presisi, dibuatlah mekanisme perputaran untuk menuangkan tepung secara kontinue dan bisa mengontrol berat yang ditumpahkan harus selalu sama setiap detiknya. Flowrate ini menggunakan metode weight in loss dan weighing auto feeder punya funken powtech japan. Service flowrate ini tepung propylene. ALat-alat yang digunakan adalah blade scrapper untuk menumpahkan tepung dari wadah, motor dan VVVF untuk bisa mengatur putaran motor, tanki untuk refill, dan timbangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *