Google Drive

online storage.JPGDiawali dengan kerusakan harddisk external (1 TB) hanya karena harddisk jatuh dari PC, saat ini harddisk tersebut sudah tidak bisa terbaca di akses lagi. Dari masalah itu, saya jadi berpikir untuk pindah ke penyimpanan online. Banyaknya online storage yang menawarkan penyimpanan gratis, membuat kita bisa memilih mana yang cocok dengan kebutuhan kita. Dengan beragam kemudahan dalam menggunakan online storage ini, saya merasa lebih nyaman memakainya dan tidak ada kekhawatiran kehilangan data. Data dicuri sih mungkin aja. Makanya jangan nyimpan data-data sensitif di online.

Kali ini saya akan membahas pengalaman menggunakan google Drive. Sebenarnya ada banyak media penyimpanan online saat ini seperti onedrive dari microsoft, icloud dari apple, dropbox, dan masih banyak lagi. Mereka memberikan beragam fasilitas gratis kepada kita untuk menyimpan file-file secara online.

googledrive ardianeko

Sebenarnya saya juga punya dropbox, punya juga onedrive. Namun saya tetap paling suka dengan google drive. Jika Anda memang pengguna beberapa aplikasi google, akan lebih enak jika diintegrasikan dengan google drive. File-file dari email bisa langsung dimasukkan dalam google drive, bikin document pakai google docs bisa langsung di save ke google drive. Dan bisa dibuka dari mana saja.

Tentu ini bakal memakan banyak bandwidth dan berakhir pada banyaknya kuota internet yang terpakai. Dan ujung-ujungnya duit. Namun disaat harga paket data yang semakin murah, kita lebih mudah dalam mengakses data secara online. Kelebihan lainnya, kita tidak bakal kehilangan data. Dibandingkan dengan menyimpan di flashdisk atau harddisk yang rentan rusak.

googledrive ardianeko 2

Jika dilihat di Google drive, kita diberi kapasitas 15 GB secara cuma-cuma. Kapasitas ini digunakan untuk sharing antara email, online drive, dan apps lainnya. Kapasitas ini bisa di upgrade sampai 100GB dengan hanya bayar 30ribu per bulan. Mungkin tampak mahal, makanya yang disimpan selectif aja. yang penting dan memberikan kenangan. ceilah… Hehehe…

Disini saya memang hanya pengguna saja. Orang yang hanya bisa menikmati dan me-utilisasi beberapa aplikasi untuk pekerjaan sehari-hari. Platform hanyalah platform. Penggunalah yang menentukan platform tersebut bermanfaat atau tidak. Manfaatkan segala gratisan yang ada selama gratisan itu belum dilarang.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *