Wedang Ronde

Wedang ronde merupakan minuman yang nikmat jika disantap pada malam hari yang dingin. Rasa jahe yang bikin hangat badan mengusir dinginnya suhu udara. Wedang ronde memang cukup populer di daerah jawa tengah. Sebenarnya saya kurang tau darimana asal wedang ronde, akan tetapi saya banyak menjumpai orang yang menjual wedang ronde ketika ada event penting seperti sekaten, saparan, dll. Terakhir saya melihat penjual wedang ronde di sekitar waduk gajah mungkur ketika sedang main kesana. Ronde adalah sebuah minuman hangat yang disajikan dengan air jahe dan memiliki isi bulet-bulet kenyal, kolang-kaling, dan kacang. Minuman itu disajikan ketika hangat. Rasa pedes-pedes jahe membuat nikmat minuman ini.

Ketika saya di Bandung, saya ingin merasakan wedang ronde yang bisa menghangatkan badan. Saya merasa pengen makan makanan tradisional yang sudah jarang di jual di kota besar ini. Terlintas di benak saya ingin mencicipi wedang ronde bandung. Ketika saya mencari di internet, tidak banyak informasi yang didapat mengenai wedang ronde di bandung. Wedang ronde yang cukup populer di kota bandung berada di jalan alkateri. Sesudah saya mencari lokasi di googlemap, saya merasa bisa menjangkau tempat tersebut karena dekat dengan pasar baru. Waktu saya menuju kesana mencari jalan alkateri ternyata saya tidak menemukan nama jalan tersebut. Hahaha.. dengan rasa kecewa saya tidak jadi jajan wedang ronde di jalan akateri tersebut.

Beberapa hari berikutnya saya kembali mengitari daerah pasar baru tersebut karena masih penasaran dengan letak jalan alkateri lagi. Ahhh,, lagi-lagi saya tidak menemukan jalannya. Karena tidak menemukannya, akhirnya saya menyusuri jalan asia afrika melewati kantor pos dan menuju jalan sudirman. Tujuan saya adalah pulang melalui jalan astana anyar - paskal. Ternyata di seputar jalan sudirman sebelum perempatan astana anyar, terdapat penjual wedang ronde, namanya Wedang Ronde 85 kalau tidak salah. Saya mengurungkan niat untuk jajan disitu karena saya terlanjur jauh dari lokasi dan jalannya searah. Kalau mengambil jalan memutar akan memakan waktu yang lama.

Saya melanjutkan perjalanan melewati astana anyar menuju paskal. Ketika melihat-lihat di pinggir jalan. Nampak tulisan wedang ronde warna warni. Lokasinya didepan hotel trio. Saya tertarik untuk jajan disana karena penasaran dengan rasa wedang ronde yang dijual di bandung. Ketika memasuki kiosnya, wow, lumayan bagus tempatnya. Harganya juga cukup tinggi. Semangkuk Wedang Ronde Campur dihargai 10ribu rupiah. Ahhh,, pikir saya wedang ronde hanya dijual 3000 - 5000 rupiah. Perkiraan saya meleset. Saya menganggap hal itu wajar karena tempatnya cukup bersih dan berada di bangunan permanen dipinggir jalan utama. Pasti sewa tempatnya mahal juga.

Saat wedang rondenya datang, saya cukup kaget. Loh koq bulet-buletnya warna-warni. Hahaha.. Mungkin inilah kenapa nama warung tersebut wedang ronde warna warni. Bulet-buletnya memiliki dua bentuk yaitu besar dan kecil. Ketika saya mencoba bulet kecil, terasa kaya makan onde-onde saya, tidak ada isinya. Ketika saya mencoba bulet besar, isinya semacam kacang ting2 khas salatiga itu. Waktu saya mencoba untuk bulet besar kedua kalinya ternyata isinya sama juga yaitu kacang tumbuk. Ah, saya sedih. Dalam benak saya waktu pesan terlintas kata campur itu adalah ada isi kacang, isi lain-lainnya. Hmm,,, mungkin yang dikatakan campur itu campur ada bulet-bulet kecil dan besar. Hehehe.. Yang saya sayangkan lagi adalah tidak adanya kolang-kaling sebagai campuran wedang ronde. Tidak ada kacang juga. Wah, akhirnya saya menghabiskan ronde tersebut, akan tetapi saya masih kurang puas. Ronde yang saya bayangkan bukan seperti itu.

Comments

Leave a comment