Bandung itu tak sesempit yang saya kira
Saya baru tahu kalau bandung itu sebenarnya luas. Ga terkotak hanya dago, tamansari, tubagus, cisitu, dan gedung sate, merdeka. Ternyata masih banyak daerah yang belum saya jamah selama ini. Tak lain dan tak bukan adalah bandung selatan. Yah, saya memang tinggal di daerah tamansari yang notabene bandung bagian tengah rada utara. Kampus saya juga sangat dekat dengan kosan, hanya sekitar 2km. Trayek saya juga cuma itu-itu saja. Jarang sampe ngubek-ngubek bandung. Palingan juga cuma BEC BIP GRAMED karena sekomplek. Pasarbaru, king ya itu juga sekomplek. Lainnya udah jarang banget terjamah.
Kemarin saya nganter yuliana ke daerah sukarnohatta untuk berkunjung ke bank mandiri. Ternyata di daerah sukarnohatta tersebut banyak sekali hal-hal baru yang saya temukan. Diantaranya, saya baru tahu dimana lokasi PT. LEN, saya juga baru tau dimana letak PT. INTI. Dan saya juga baru tau kalau disitu ada Politeknik LPKIA yang mana saya sering denger namanya tapi g pernah tau lokasinya. Di jalan sukarnohatta sendiri ternyata masih ada sawah yang terbentang, wah seru juga tuh kalo main di sawah, secara di bandung tengah kota isinya cuma bangunan-bangunan pencakar langit. Jalan-jalan sempit, macet. Memang sih saya ini kuper, jadi harus sering jalan-jalan. Selain itu, di daerah tegallega ternyata ada pasar yang mungkin dinamai pasar astana anyar. Di pasar tersebut menurut saya adalah pasar loak atau pasar barang bekas yang didominasi oleh penjual DVD bajakan, HP-HP second, dan barang2 otomotif, serta barang yang terbuat dari besi. Yang bikin menarik saya adalah penjual handphone yang ada disitu. Cukup banyak penjual handphone yang berada di pinggiran. Mereka tidak membuka toko tapi mereka memiliki etalase kecil untuk memajang HP. Mungkin HP-HP gelap kali ya. Saya sebenarnya mau bertanya dan ingin membeli tapi saya mengurungkan niat karena takut barang ga bener. Pokoknya kalau mau beli barang-barang bekas tentang elektronik bisa saja mampir kesana. Tentu harganya sangat miring karena mereka menjualnya dipinggir jalan.
Tak jauh dari situ, di jalan otista samping lapangan tegalllega, ternyata sudah banyak penjual kurma. Wah, sepertinya aura-aura ramadhan udah mulai terasa. Sekitar 5-7 lapak penjual kurma sudah mulai memadati ruas-ruas jalan yang dipenuhi oleh penjual buah-buahan tersebut. Mungkin ini adalah bisnis musiman kali ya jadi mereka menyesuaikan apa yang sedang diminati oleh para konsumen. Kebetulan sebentar lagi puasa jadi mereka jualnya kurma.
Ada lagi tempat yang saya baru kunjungi beberapa waktu lalu, yaitu pasar jatayu. Pasar jatayu ini adalah pasar khusus menjual barang-barang yang terbuat dari besi. Biasanya mereka membuat besi lempengan, besi balok, dan besi yang bolong2. Pasar jatayu ini berada di dekat IP, jalan ke arah cimahi, dekat dengan pasar ciroyom. Di pasar jatayu mereka menjual besi tempa dengan ukuran per kg. Saya lupa berapa tepatnya harga per kg nya. Biasanya sih sekitar 18an ribu kalo ga salah inget. Dan besi itu bisa dipotong sesuai dengan keinginan. Misal mau dibikin lingkaran ya tinggal ngomong aja diameternya berapa. Ntar dipotongin sama tukangnya. Dari situ saya juga baru tau ternyata cara memotong besi itu menggunakan alat semacam las dengan suhu yang sangat tinggi. Alat tersebut menembakkan semacam api yang bisa memotong besi. Hasilnnya cukup rapi karena mereka membuatnya dengan jangka (untuk lingkaran). sayangnya saya tidak punya foto dokumentasi terkait dengan posting ini. Yap, nanti disambung lagi.
Possibly Related Posts:
- Produktif disaat Dingin
- Liburan Ke Dufan, akhirnya dapat semua wahana
- Senangnya berbisnis, merasakan hidup sesungguhnya
- Salah siapa seperti ini?
- surat dari greenpeace
Did you enjoy this post? Why not leave a comment below and continue the conversation, or subscribe to my feed and get articles like this delivered automatically to your feed reader.
tar lagi ada difest mas.. distro festival di bandung