Sertifikasi Instrumentasi dan Kalibrasi

Sudah lama sebenarnya cerita ini, namun belum sempat saya tulis menulis karena kesibukan sana sini dan pabriknya mau TA. Jadi pada waktu itu, saya mengikuti sertifikasi teknisi instrument dan kalibrasi yang diselenggarakan oleh pusdiklat migas cepu bersama teman kerja dari RU III. Kami menuju ke jogja terlebih dahulu karena memang undangannya ke jogja. Dalam pikiran kami, luar biasa sekali trainingnya karena di jogja. Eh selidik punya selidik ternyata kami harus menuju ke cepu karena pengujinya disana. :D:D:D

Benar-benar tidak terbayang kok bisa ke cepu (lagi). Kami di cepu 3 hari. Kali ini nginepnya di hotel cepu indah (bukan di vyatra lagi) Tapi ya lagi-lagi cepu, tidak ada apa-apa disana. Padahal kami kan juga pengen main-main kalau malam di jogja. Namun alur cerita berkata lain. Akhirnya kami harus menempuh perjalanan yang cukup panjang, sekitar 6 – 7 jam dari jogja ke cepu.

Sertifikasi instrumentasi dan kalibrasi terdiri dari 3 kelompok kompetensi meliputi uji tulis, uji wawancara, dan uji praktek. Saya sebenarnya masih tidak terlalu menguasai dunia instrumentasi karena di kuliah dulu tidak pernah diajari masalah kaya gitu. Namun dengan belajar dari literatur dan melihat langsung di lapangan, ilmu itu semakin banyak yang terserap walaupun baru aja. Hehehe.. Celakanya, ujian tersebut mengharuskan wawancara dan praktek. Inilah hal tersulit dalam ujian karena harus mempersiapkan jawaban dengan tepat dan disampaikan dengan baik

Pada ujian tulis, kami dihadapkan dengan banyak soal. Kira2 200 soal pilihan ganda. Yang bikin saya pusing, soal-soalnya berkisar tentang pneumatic instrument. Makzang… Dikilang kami pneumatic sudah mulai dimigrasi menjadi elektronik. Masak sertifikasinya tentang pneumatic. Biar bisa lulus ya mau tak mau menggunakan jurus kehokian. Bisa dengan itung benik, ngitung eternit, ngitung lantai, tebak-tebak. WKwkwkwk..

Hari kedua berkaitan dengan wawancara. Karena nama saya diawali dengan A, saya mendapatkan giliran pertama. Yang paling gawat, saya diwawancara oleh katanya kepala lab isntrumentnya disitu. Ditanya macam-macam seputar instrument mulai dari menggambar P&ID, Valve, transmitter, PID, kalibrasi, dll. Banyak pokoknya. Kami diskusi sampai 1 jam dan sebenarnya banyak yang menurut saya tidak terjawab dengan baik.

Kemudian ujian praktek, kami seharusnya disuruh kalibrasi. Boleh kalibrasi control valve, transmitter, gauge. Yang paling gampang sih kalibrasi gauge aja. Pilih pressure gauge dan menggunakan DWT. Pasti sudah pada bisa lah.

Akhirnya pengumuman muncul juga dan alhamdulillah lulus. Terima kasih migas sudah memberikan sertifikat. Saya akan belajar lagi untuk mendapatkan sertifikasi tingkat 2.

Jika ada yang mau ngambil sertifikat instrument, silakan belajar dulu tentang pneumatic. Karena level 1 adalah pneumatic mode. Selamat belajar.. 🙂