Dahulukan mana? Karakter atau sistem nya?

Ketika terjadi friksi antara pegawai lama dan pegawai baru dalam menjalankan pekerjaan, seringkali pekerja baru dianggap sebagai seseorang yang tidak bisa diatur, seenaknya sendiri, sombong, dll yang negatif. Apakah semua itu memang berawal dari seorang pekerja baru yang tidak bisa diatur? Ataukah mereka terlalu kritis dalam menyikapi masalah yang ada? Yap, kami belum menemukan pangkal dari masalah tersebut, namun yang terjadi saat ini, di suatu perusahaan BUMN Negara ini menerapkan kembali sistem pembinaan pegawai baru dengan cara-cara tempo dulu. Diberikan pendidikan ala militer, disekolahkan di pusdiklat dengan pembina harian militer juga. Apakah seperti ini cara membina agar menjadi pekerja sesuai dengan yang diidamkan para petinggi-petinggi perusahaan tersebut? Apakah dengan mengadakan pada TNI, calon-calon pegawai baru tersebut mampu mendapatkan bekal yang tepat untuk menjalani pekerjaan dengan baik? Apakah karakter-karakter tangguh mampu dibangun dengan cara seperti itu ditengah-tengah persaingan yang semakin kompetitif ini? Ataukah ada cara lain untuk menyikapi permasalahan yang muncul saat ini?

Yap, itulah pertanyaan besar yang belum terjawab.. 🙂